26 October 2012

Tau gak ???? Kode-kode yang Tertera Pada Pensil


Kalian pasti pernah lihat dan menggunakan pensil kan? Dan juga kode yang tertera di salah satu sisinya.
Beberapa mungkin tahu kalau kode itu merupakan tanda tingkat kehitaman pensil. Makin besar angka di depan huruf B, makin tinggi tingkat kehitaman pensilnya, tapi sedikit sekali yang tahu kepanjangan huruf-huruf itu.

Unsur utama pensil adalah percampuran grafit dan tanah liat dimana dengan ragam rasio antara keduanya akan menghasilkan hasil yang berbeda.

Apabila tanah liat dikurangi maka grafit akan mendominasi volume yang ada sehingga hasilnya akan semakin hitam, begitupun apabila tanah liatnya terlalu banyak maka hasilnya akan memudar (tidak terlalu hitam) akan tetapi batangnya lebih keras.

Bila terlalu banyak grafit maka batang pensil akan sangat lembut tetapi juga lebih cepat aus. Sedangkan bila menggunakan pensil yang terlalu sedikit grafit maka untuk menghitamkannya perlu beberapa kali goresan yang tentu juga akan merusak kertas.

Jadi penggunaan pensil (khususnya saat menggambar) sebaiknya bukan hanya bermain pada jumlah goresan melainkan dengan menggunakan komposisi pensil yang sesuai.

Komposisi tersebut bisa kita ketahui karena pasti tercetak / tertulis jelas pada batang pensil. Unsurnya adalah 3 huruf yaitu H, F dan B.

H, berarti Hardness (yaitu tingkat kekerasan, skalanya antara H, 1H sampai 9H, semakin tinggi angkanya berarti semakin keras).

F, berarti Fine (yang diperuntukan utk menulis dan tanpa skala).

B, berarti Blackness (tingkat kehitaman dari mulai B, 1B, 9B bahkan 9xxB).


Misalkan:
1. HB berarti lebih keras dan lebih hitam dari F

2. 2B lebih hitam dan tidak keras.

3. HHBBB berarti lebih keras 2 kali lipat dan sangat amat hitam. Dapatkah kita membayangkan seberapa hitam pensil 9B itu?


Adapun pengkodean tersebut adalah mengikuti cara Inggris yang de facto lebih dianut sebagai kode internasional sedangkan Amerika membuat pengkodean sendiri yang terbatas pada penggunaan yang paling umum yaitu #1 (B), #2 (HB), #2½ (F), #3 (H) dan #4 (2H).

Ada satu hal yang menarik dalam pengkodean pensil tersebut bahwa ternyata sebenarnya tidak ada standar internasional penentuan kadar grafit dan tanah liat bagi setiap produsen pensil, jadi kehitaman pensil 2B pada pensil merk tertentu bisa berbeda dengan 2B pada pensil merk lainnya.

25 October 2012

5 Tips Membeli BlackBerry


Smartphone BlackBerry (BB) bukanlah perangkat ponsel biasa. Keberadaan PIN dan fasilitas BlackBerry Messenger (BBM) menjadi keunggulan dan nilai jual utama dari perangkat ini. 

Adanya PIN dan fitur BBM ini membuat konsumen memperhatikan beberapa hal saat hendak membeli BlackBerry, baik bekas maupun baru. 

Berikut panduan membeli BlackBerry agar tidak mendapat masalah di kemudian hari.

1. Cek IMEI dan PIN
Memeriksa IMEI dan PIN menjadi syarat utama pembelian BlackBerry. Nomor IMEI wajib ada di semua jenis ponsel, begitu pula BlackBerry. IMEI ini tertera di bagian dalam ponsel saat Anda melepas baterai dan juga berada di bagian kardus paket pembelian BB.

Cara untuk mengecek IMEI adalah dengan menekan tombol *#06#. Anda juga bisa mengecek nomor IMEI sekaligus PIN dengan cara menekan Options lalu pilih Status. Bisa juga dengan menekan ALT+CAPSLOCK+H.

2.   Cek usia penggunaan
Kita juga dapat mengetahui dengan mudah berapa lama BlackBerry tersebut telah digunakan. Hal ini berguna bagi kita yang akan membeli perangkat BlackBerry terbaru. Salah-salah ingin yang baru, ternyata BlackBerry tersebut sudah pernah digunakan selama beberapa waktu.

Cara mengecek lama penggunaan BB adalah dengan menekan menu BB lalu pilih menu Options diikuti dengan memilih menu Status. Pada tampilan yang muncul, Anda ketik BUYR.

3.   Cek kinerja BlackBerry
Sebelum membeli BlackBerry, Anda bisa menguji berbagai fasilitas yang ada. Hal ini berguna untuk menghindari penyesalan di kemudian hari. Anda bisa mengecek semua fitur BlackBerry mulai dari kondisi fisiknya hingga fitur suaranya. Caranya adalah dengan menekan menu BB dan pilih Options, lalu pilih Status dan tulis TEST.

4.   Cek fisik dan kelengkapan isi paket penjualan
Biasanya pada paket penjualannya akan terdapat charger, kabel data, memory cardmanual book, CD driverhandsfree, dan beberapa kelengkapan lainnya untuk tipe BlackBerry tertentu, misalkan saja akan mendapat leather case untuk BlackBerry.

Anda juga harus melihat kondisi permukaan dari casing pembungkus BlackBerry Anda, terutama BlackBerry yang baru. Yang namanya baru, tentu saja BlackBerry-nya masih berpenampilan mulus dan tidak ada goresan sedikit pun.

5.   Pastikan adanya garansi
Saat ini, semua operator seluler, terutama GSM, menjual perangkat BlackBerry. Alhasil Anda harus mendapat jaminan garansi alias layanan purnajualnya. Hal ini demi keamanan Anda bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan/kendala pada BlackBerry tersebut. Bahkan, pihak pabrikannya, yakni RIM, sudah mulai membuka layanan purnajual di kawasan Jabodetabek.

.: via kompastekno

25 December 2011

Asal-Usil adanya Pohon Natal

Asal-Usil adanya Pohon Natal
sejarah pohon natal
Sudah menjadi kebiasaan bagi umat kristiani setiap PERAYAAN NATAL selalu menghiasi pohon natal di berbagai tempat sebagai wujud kegembiraan menyambut hari Kelahiran Yesus.
Sejarah Adanya pohon natal dimulai dari Jerman. Konon Bangsa Jerman kuno memiliki kebiasaan memasang batang pohon (lengkap dengan cabang-cabang dan daun-daunnya) di tempat tinggal mereka untuk mengusir ‘bad spirit’, dan sebagai simbol agar musim semi cepat tiba. Kebiasaan ini telah dimiliki pada zaman dahulu bahkan sebelum kitab-kitab suci dibawa oleh para nabi.
Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai wilayah termasuk Amerika, mereka pun kerap memasang cemara yang tergolong pohon evergreen untuk dekorasi Natal di dalam rumah. Dari catatan yang ada, orang Jerman di Pennsylvania Amerika Serikat memajang pohon Natal untuk pertama kalinya pada tahun 1830-an.
Pada saat kristen menyebar di Jerman, gereja tidak menyukai kebiasaan tersebut dan melarangnya. Sekitar abad ke-12, seorang pemilik bakery memiliki ide untuk menaruh batang pohon tersebut dalam keadaan terbalik dan hal ini disetujui oleh gereja katolik.
Setelah protestan muncul, Martin Luther King mempopulerkan dengan posisi natural seperti pohon pada umumnya dan dihiasi dengan lilin-lilin untuk menunjukkan pada anak-anaknya bagaimana bintang-bintang berkilauan di langit yang kelam. Dan seiring dengan waktu, pohon natal pun didekorasi dengan hiasan-hiasan menarik seperti lampu-lampu, angel, bahkan cokelat dan apel.
Pohon natal pertama di Inggris datang karena raja Georgian yang berasal dari Jerman. Pada saat itu rakyat Inggris kurang bersimpati pada monarki Jerman sehingga trend tersebut tidak merakyat di kalangan mereka.
Pada tahun 1846 ratu Victoria dan pangeran Jermannya, Albert digambarkan oleh London News berdiri beserta kedua anak mereka mengelilingi pohon natal. Karena ratu Victoria sangat populer di hati rakyat, segeralah pohon natal menjadi trend di kalangan rakyat Inggeris bahkan menyebar hingga ke pantai timur Amerika. Pohon natal pertama di Amerika konon bermula di Pennsylvania yang dipopulerkan oleh pendatang yang berasal dari Jerman.
Secara tradisional, pohon natal di Jerman dipasang dan dihias pada tanggal 24 Desember saat malam natal, hingga setelah dua belas hari yakni tanggal 6 Januari. Tetapi ada juga pendapat yang menyatakan bahwa kebiasaan memasang pohon natal pertama kali di Amerika dipopulerkan oleh tentara Jerman Hessian.

Jenis-jenis pohon natal yang biasa digunakan di Eropa:
Silver Fir: Abies alba (the original species)
Nordman Fir: Abies nordmanniana
Noble Fir: Abies procera
Norway spruce Picea abies (the cheapest)
Serbian spruce: Picea omorika
Scots Pine: Pinus sylvestris
Amerika:
Balsam Fir: Abies balsamea
Fraser Fir: Abies fraseri
Grand Fir: Abies grandis
Noble Fir: Abies procera
Red Fir: Abies magnifica
Douglas Fir: P seudotsuga menziesii
Scots Pine: Pinus sylvestris
Stone Pine: Pinus pinea

LEGENDA
Ada beberapa legenda/cerita yang beredar di kalangan orang Kristen sendiri mengenai asal mula pohon natal.

Pengalaman “supranatural” Santo Bonifacius
Menurut sebuah legenda, ada seorang rohaniawan Inggris bernama Santo Bonifacius yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan Perancis. Suatu hari dalam perjalanannya dia bertemu dengan sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon oak. Untuk menghentikan perbuatan jahat mereka, secara ajaib St. Boniface merobohkan pohon oak tersebut dengan pukulan tangannya. Setelah kejadian yang menakjubkan tersebut di tempat pohon oak yang roboh tumbuhlah sebuah pohon cemara.

Martin Luther dan pohon cemaranya
Cerita lain mengisahkan kejadian saat Martin Luther, tokoh Reformasi Gereja, sedang berjalan-jalan di hutan pada suatu malam. Terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang di angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di hutan, Martin Luther menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang pada keluarganya di rumah. Untuk menciptakan gemerlap bintang seperti yang dilihatnya di hutan, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut.

KONTROVERSI
Terlepas dari kebenaran kisah-kisah di atas, hingga hari ini pemasangan Pohon Natal masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Kristen. Bagi orang-orang yang tidak berkenan dengan pohon Natal, mengisahkan bahwa pada zaman dahulu bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk perayaan Saturnalia, mereka menghiasinya dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tgl 25 Desember ini adalah hari kelahiran dewa matahari, Mithras, yang asal mulanya dari Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Demikian pula hari Minggu adalah hari untuk menyembah dewa matahari sesuai dari arti kata Zondag, Sunday atau Sonntag. Perlu diketahui juga bahwa dewa-dewa matahari lainnya, seperti Osiris, dewa matahari orang Mesir, dilahirkan pada tanggal 27 Desember. Demikian pula Dewa matahari Horus dan Apollo lahir pada tanggal 28 Desember.
Maka dari itu ada aliran-aliran gereja tertentu yang mengharamkan tradisi pohon Natal, sebab mereka menganggap ini sebagai pemujaan dewa matahari. Pemasangan pohon itu dianggap sebagai bentuk penyembahan berhala. Reaksi penolakan itu bahkan awalnya sempat diwarnai keputusan pemerintah Jerman untuk mendenda siapa pun yang memasang pohon cemara sebagai pohon Natal.
Hal itu mulai berubah, saat gambar Ratu Victoria dari Inggris, Pangeran Albert dari Jerman, dan anak-anaknya dengan latar pohon cemara, diilustrasikan di London News. Karena sosok Victoria yang sangat populer, pemuatan gambar itu di media massa pun membuat pohon cemara menjadi pilihan lazim sebagai pohon Natal.

TRADISI
Setelah masyarakat AS mengikuti jejak Inggris menggunakan pohon cemara pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, duniakita.info industri pun semakin berkembang dan merambah ke berbagai negara. Termasuk industri berbagai hiasan pohon Natal seperti bola-bola yang digantung, pernak-pernik Santa Claus, tinsel (semacam tali berumbai yang dililitkan ke pohon), dan lainnya.
Karena penggunaan pohon cemara merupakan tradisi Eropa, ekspresi sukacita yang dilambangkan dengan berbagai dekorasi itu berbeda-beda di setiap negara. Indonesia dan Filipina menjadi negara yang sangat terpengaruh tradisi Eropa itu sampai akhirnya para umat Kristen membeli pohon buatan tapi yang penting berbentuk cemara.
Di Afrika Selatan keberadaan pohon Natal bukanlah sesuatu yang umum. Sementara masyarakat India, lebih memilih pohon mangga dan pohon pisang.
Hingga saat ini, Perayaan Natal yang identik dengan pohon natal tak bisa dilepaskan dalam perayaan untuk menyambut hari Kelahiran Tuhan Yesus. Namun pohon natal hanya lah sebagai symbol, jangan sampai hanya karena pohon natal saja tidak merenungi dan menghayati arti dari natal itu sendiri. Dan janganlah pohon natal dijadikan alat untuk saling beradu sombong karena ada anggapan bahwa gereja yang menggunakan pohon natal yang bagus akan mendapat pujian dari para jemaatnya